Pada perdagangan Kamis (9/1/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan terbatas di sesi I. Pergerakan ini dipengaruhi oleh sentimen eksternal, khususnya hasil risalah bank sentral Amerika Serikat (AS). Pada pembukaan hari ini, IHSG naik 0,07% ke posisi 7.085,3 dan meningkat menjadi 0,12% setelah lima menit berjalan. Transaksi mencapai Rp 505 miliar dengan volume 1,1 miliar lembar saham. Hasil risalah Federal Reserve (The Fed) menunjukkan perlambatan laju pemotongan suku bunga tahun ini karena ketidakpastian kebijakan Presiden AS terpilih, Donald Trump. Selain itu, Bank Indonesia akan merilis laporan survei konsumen untuk Desember 2024, yang diperkirakan dapat memberikan gambaran tentang daya beli masyarakat.
Pada perdagangan Kamis pagi, pergerakan IHSG cenderung dipengaruhi oleh faktor eksternal, terutama dari hasil risalah The Fed. IHSG membuka perdagangan dengan kenaikan tipis sebesar 0,07% ke level 7.085,3, dan kemudian meningkat menjadi 0,12% ke 7.089,12 dalam waktu lima menit. Volume transaksi mencapai 1,1 miliar lembar saham dengan nilai transaksi sekitar Rp 505 miliar. Risalah FOMC minutes The Fed menunjukkan bahwa pejabat Federal Reserve semakin waspada terhadap inflasi dan dampak kebijakan ekonomi baru AS, yang berpotensi memperlambat pemangkasan suku bunga.
Risalah tersebut juga mencatat kekhawatiran anggota Komite Pasar Terbuka Federal tentang ketidakpastian kebijakan Presiden terpilih AS, Donald Trump. Kebijakan imigrasi dan perdagangan yang agresif serta rencana deregulasi dan deportasi massal menimbulkan ambiguitas ekonomi. Meski tidak disebutkan secara spesifik, Trump telah mengisyaratkan rencana untuk mengenakan tarif tinggi pada mitra dagang AS seperti Tiongkok, Meksiko, dan Kanada. Hal ini memerlukan kehati-hatian dalam pengambilan keputusan kebijakan moneter. Probabilitas suku bunga The Fed tetap stabil di pertemuan bulan ini mencapai lebih dari 95%, menurut CME Fedwatch Tool.
Beralih ke kondisi domestik, meskipun minim katalis, Bank Indonesia (BI) akan merilis laporan survei konsumen untuk Desember 2024. Data ini penting untuk melihat optimisme konsumen akhir tahun lalu, terutama dengan adanya momen Natal dan Tahun Baru. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada November 2024 mencapai 125,9, level tertinggi sejak April 2024. Jika IKK Desember bisa tumbuh di atas level tersebut, ini akan menjadi sentimen positif di tengah tekanan eksternal saat ini.
Data IKK yang masih berada di atas level 100 menunjukkan sikap konsumen yang optimis terhadap kondisi ekonomi. Laporan ini diperkirakan akan memberikan gambaran detail tentang daya beli masyarakat selama periode liburan akhir tahun. Dengan adanya momen libur panjang, biasanya terjadi peningkatan konsumsi secara musiman. Jika IKK Desember 2024 berhasil tumbuh lebih tinggi, hal ini akan menjadi indikator positif bagi pasar saham Indonesia, memberikan dukungan tambahan di tengah tekanan eksternal yang ada.