Penggunaan layanan pinjaman online atau pinjol telah menjadi pilihan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Namun, terjerat utang dari layanan ini bisa membawa konsekuensi serius. Meskipun tidak ada ancaman penjara, nasabah yang gagal bayar akan menghadapi berbagai masalah, termasuk kesulitan mendapatkan pinjaman di masa depan, beban bunga yang tinggi, serta intervensi debt collector. Artikel ini menjelaskan tiga dampak utama yang akan dialami oleh mereka yang tidak dapat melunasi utang pinjol.
Masyarakat yang pernah terlibat dalam utang pinjol dan gagal membayarnya akan mengalami hambatan dalam mengajukan pinjaman baru. Rekam jejak kredit yang buruk dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mendapatkan dana dari lembaga keuangan resmi. Penting untuk menjaga riwayat pembayaran agar tetap positif.
Salah satu faktor yang menentukan kemudahan akses kredit adalah sistem SLIK OJK, yang mencatat informasi peminjam dari berbagai bank dan institusi finansial. Ketika seseorang telat membayar utang, catatan negatif tersebut akan dicatat dan dibagikan kepada lembaga lain. Akibatnya, individu tersebut akan masuk daftar hitam dan sulit mendapatkan pinjaman di masa mendatang. Oleh karena itu, penting bagi setiap peminjam untuk selalu membayar tepat waktu agar tidak merusak reputasi kredit mereka.
Gagal membayar utang pinjol juga akan membawa beban keuangan tambahan berupa denda dan bunga yang semakin meningkat. Beban ini akan terus bertambah jika tidak ditangani dengan cepat, sehingga jumlah utang menjadi lebih besar dan sulit dilunasi. Selain itu, proses penagihan oleh debt collector juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Fintech memiliki mekanisme ketat untuk melakukan penagihan, mulai dari notifikasi melalui SMS, email, dan telepon. Jika nasabah masih belum membayar, tim penagih utang dapat datang langsung ke rumah atau menghubungi orang terdekat. Situasi ini tentu akan mempengaruhi kenyamanan dan privasi individu serta lingkungan sekitarnya. Untuk menghindari situasi ini, peminjam disarankan untuk proaktif mencari solusi seperti meminta keringanan bunga atau memperpanjang jangka waktu cicilan agar nominal pembayaran menjadi lebih terjangkau.