Dalam perspektif ekonomi modern, peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin diakui sebagai pilar penting bagi pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan pandangan seorang ekonom senior dari Bank Pembangunan Asia, Albert Francis Park, UMKM memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan negara dengan syarat tertentu. Salah satu faktor kunci adalah desain program yang tepat serta peningkatan akses keuangan melalui digitalisasi. Selain itu, pengembangan ekonomi hijau juga menjadi aspek penting untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 yang diselenggarakan di International Convention Exhibition (ICE) BSD City pada hari Kamis, 30 Januari 2025, Albert Francis Park menekankan bahwa UMKM dapat menjadi motor penggerak ekonomi nasional jika didukung dengan strategi yang tepat. Dia menjelaskan bahwa langkah-langkah seperti peningkatan akses keuangan, digitalisasi, dan pengembangan ekonomi hijau sangat penting. Penyaluran dana, saham, dan obligasi dapat membuka peluang bagi UMKM untuk berkembang lebih cepat. Digitalisasi, yang mendapat perhatian serius dari Bank Dunia dan ADB, menjadi elemen utama dalam mewujudkan inklusi ekonomi yang lebih luas. Kolaborasi dengan berbagai pihak terkait juga diperlukan untuk memaksimalkan potensi ini. Selain itu, pengembangan ekonomi hijau melalui pembiayaan ramah lingkungan dapat membantu mengurangi emisi karbon sambil mendukung pertumbuhan UMKM. Akhirnya, peningkatan kualitas data menjadi krusial agar strategi yang dirancang dapat mencapai target dengan akurat.
Dari perspektif seorang jurnalis, laporan ini menunjukkan betapa pentingnya peran UMKM dalam mendorong ekonomi nasional. Ini bukan hanya tentang pertumbuhan bisnis, tetapi juga tentang menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan dukungan yang tepat, UMKM dapat menjadi agen perubahan yang signifikan dalam masyarakat, membuka peluang baru dan meningkatkan kesejahteraan bersama.