Pasar
Rupiah Melemah di Hadapan Dolar AS: Bank Indonesia Mengambil Langkah Penting
2025-01-16

Pada awal tahun 2025, mata uang rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) karena tekanan dari indeks dolar AS yang kuat. Meski demikian, Bank Indonesia (BI) tetap mengambil langkah berani dengan menurunkan suku bunga acuan. Penurunan ini mencerminkan strategi BI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas moneter. Rupiah ditutup melemah 0,34% pada perdagangan Rabu, setelah pengumuman penurunan suku bunga. Meski ada potensi pelemahan lebih lanjut, BI yakin instrumen operasi moneter dapat membantu menjaga pasokan dolar AS di dalam negeri.

Penurunan Suku Bunga Acuan oleh Bank Indonesia

Pada hari Rabu, 15 Januari 2025, di Jakarta, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. Ini merupakan penurunan pertama di tahun ini, setelah penurunan serupa pada September 2024. Keputusan ini diambil berdasarkan dinamika global dan domestik, termasuk inflasi yang rendah dan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Perry menekankan bahwa kebijakan ini sejalan dengan pandangan BI untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan analisis ekonomi Bank Danamon, Hosianna Evalita Situmorang memperkirakan bahwa kurs rupiah berpotensi tertekan di level Rp16.300 per dolar AS pada kuartal I-2025. Tekanan ini didorong oleh penguatan dolar AS yang dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang positif. Namun, BI memiliki instrumen seperti Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang dapat membantu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Dalam konteks teknikal, pergerakan rupiah melawan dolar AS masih melemah setelah menembus resistance di Rp16.300/US$. Resistance baru yang mungkin diuji adalah posisi Rp16.470/US$, sementara support atau penguatan terdekat berada di Rp16.175/US$.

Dengan langkah-langkah yang telah diambil, BI berusaha untuk memitigasi dampak negatif dari pelemahan rupiah dan memastikan bahwa ekonomi nasional tetap stabil dan tumbuh secara berkelanjutan.

Sebagai jurnalis, saya melihat bahwa keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan adalah langkah yang penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Meskipun rupiah mengalami pelemahan jangka pendek, langkah ini dapat memberikan ruang bagi investasi dan konsumsi yang lebih tinggi, yang pada akhirnya akan menguntungkan ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, instrumen operasi moneter yang dimiliki BI juga menunjukkan komitmen bank sentral dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

More Stories
see more