Pasar
Tentang Perusahaan Fintech PT Akulaku Silvrr Indonesia dan Divestasi Emiten Bank Digital BBYB
2024-11-20
Perusahaan Fintech PT Akulaku Silvrr Indonesia, yang terkait dengan Grup Alibaba Jack Ma dan Rockcore Financial Technology (Akulaku Group), berencana untuk melakukan divestasi Emiten bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB). Hal ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BBYB yang diselenggarakan pada Jumat, (15/11/2024). Perusahaan induk penyedia layanan Buy Now Pay Later (BNPL) ini berencana untuk melakukan penyesuaian kepemilikan saham untuk memenuhi peraturan. Divestasi dilakukan secara bertahap dengan setidaknya 2% per tahun selama maksimal 5 tahun sehingga kepemilikan saham Akulaku Grup pada BNC akan mencapai maksimum 30%.

Penjelasan Divestasi

"Penyesuaian kepemilikan saham melalui pelaksanaan divestasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk masuknya pemegang saham strategis baru baik melalui pelaksanaan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau aksi korporasi lainnya," ungkap manajemen dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Rabu, (20/11/2024). Melansir data RTI, Akulaku Group menggenggam 39,95% saham di BBYB per 20 November 2024. Dalam rinciannya, kepemilikan PT Akulaku Silvrr Indonesia sebesar 34,45% dan porsi kepemilikan Rockcore Financial Technology sebesar 5,52%. Di samping itu, saham BBYB digenggam oleh PT Gozco Capital sebesar 7,21%. Sisanya, saham BBYB dimiliki masyarakat sebesar 52,2%.

Peran Akulaku Group dalam BBYB

Akulaku Group memiliki peran penting dalam BBYB. Dengan adanya divestasi, perusahaan ini berusaha untuk mengatur kepemilikan saham sesuai dengan peraturan. Ini tidak hanya mengarah pada perubahan struktur kepemilikan tetapi juga dapat mempengaruhi strategi dan operasi perusahaan di masa mendatang. Akulaku Group telah berhasil mengontrol sebesar 34,45% saham di BBYB, yang merupakan bagian penting dari keseluruhan kepemilikan.

Implikasi Divestasi bagi Pemegang Saham

Divestasi ini memiliki implikasi yang signifikan bagi pemegang saham. Para pemegang saham perlu memahami dampak divestasi terhadap nilai saham dan prospek perusahaan di masa depan. Bagi pemegang saham strategis baru yang mungkin akan masuk melalui PMHMETD atau aksi korporasi lainnya, divestasi ini menawarkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam bisnis BBYB. Namun, bagi pemegang saham lama, divestasi dapat mengubah struktur kepemilikan dan potensi keuntungan mereka.

Perspektif Ekonomi dan Bisnis

Dalam konteks ekonomi dan bisnis, divestasi seperti ini dapat memberikan sinyal tentang tren dan perubahan dalam industri. Dalam kasus ini, divestasi Akulaku Group dari BBYB menunjukkan perubahan dalam struktur kepemilikan dan mungkin juga mengindikasikan strategi bisnis baru yang akan dijalankan oleh kedua perusahaan. Hal ini dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap industri BNPL dan bank digital secara keseluruhan.
More Stories
see more