Dalam Jakarta, CNBC Indonesia, pengawas keuangan Inggris, yaitu Financial Conduct Authority (FTA), telah merilis rencana untuk peraturan regulasi penuh pada mata uang kripto mulai tahun 2026 pada hari Selasa di tempat tersebut. Hal ini dilakukan saat permintaan untuk bitcoin yang sangat berfluktuasi terus meningkat.

Mengenai Perubahan Peraturan Kripto di Inggris

Persebaran Kripto di Inggris

Mata uang kripto terbesar di dunia telah mengalami kenaikan nilai sejak Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS pada awal November. Trump juga berkomitmen untuk menjadikan AS sebagai ibu kota kripto dunia melalui regulasi yang mendukung, sehingga mendorong bitcoin menuju rekor simbolis US$100.000. Namun, bitcoin juga telah mengalami kerugian besar dalam beberapa tahun terakhir. Belum lagi, mata uang ini dianggap sebagai pengamat "berbahaya" secara fundamental.

Perancangan Peta Jalan FTA

Mengutip AFP, pada Rabu (27/11/2024), FTA Inggris mengumumkan peta jalan yang menampilkan konsultasi tentang regulasi kripto sebelum "aturan akhir" oleh pengawas pada tahun 2026. FCA juga berencana pada awal tahun depan untuk menetapkan aturan tentang "stablecoin", yang didukung oleh mata uang tradisional, terutama dolar. "Saat ini, kripto sebagian besar masih tidak diatur di Inggris dan berisiko tinggi," kata FCA. "Hasil penelitian kami menyoroti perlunya regulasi yang jelas yang mendukung sektor kripto yang aman, kompetitif, dan berkelanjutan di Inggris," tambah Matthew Long, direktur pembayaran dan aset digital di pengawas tersebut.

Perubahan Aturan Promosi dan Penjualan

Tahun lalu, FCA memperketat aturan promosi dan penjualan mata uang kripto, termasuk langkah-langkah untuk memastikan perusahaan yang mempromosikan aset digital memberikan "peringatan yang jelas" bahwa pelanggan dapat kehilangan uang dalam investasi "berisiko tinggi". Menurut data dari regulator yang diterbitkan kemarin, kepemilikan mata uang kripto telah tumbuh hingga 12% dari orang dewasa di Inggris.