Pasar
Transformasi Digital Mendorong Pertumbuhan Keuangan BNI
2025-01-22

Dalam era di mana biaya dana semakin meningkat, Bank Negara Indonesia (BNI) berfokus pada pengembangan dana pihak ketiga berbasis rekening tabungan dan giro untuk menjaga profitabilitas. Upaya ini didukung oleh inovasi teknologi melalui aplikasi wondr, yang telah mendorong peningkatan transaksi dan pendapatan non-bunga. Meskipun laba tahun 2024 mengalami tekanan dari beban bunga yang tinggi, strategi digitalisasi BNI memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan kinerja bank.

Inovasi Aplikasi Wondr Mendukung Efisiensi Biaya Dana

BNI menekankan pentingnya efisiensi dalam pengelolaan dana dengan memanfaatkan teknologi digital. Melalui pengembangan aplikasi wondr, bank berusaha untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan aksesibilitas layanan perbankan bagi nasabah. Strategi ini bertujuan untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang yang sehat dan optimal.

Penggunaan teknologi digital menjadi salah satu solusi utama bagi BNI dalam mengatasi tantangan biaya dana yang mahal. Sejak diluncurkan pada Juli 2024, aplikasi wondr telah mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah pengguna dan transaksi. Dengan lebih dari 5,3 juta pengguna aktif hingga akhir Desember 2024, wondr telah berhasil mendukung pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) BNI hingga Rp805,5 triliun. Selain itu, transaksi melalui aplikasi ini mencapai Rp191 triliun dalam kurun waktu kurang dari enam bulan, membuktikan efektivitas platform dalam memfasilitasi aktivitas perbankan nasabah. Transformasi digital ini juga mendorong peningkatan pendapatan non-bunga sebesar 11,9% secara tahunan, mencapai Rp24,04 triliun. Dengan fokus pada efisiensi biaya dana, BNI berharap dapat menjaga margin bunga bersih (NIM) yang optimal dan mendukung pertumbuhan kredit yang sehat.

Kinerja Keuangan BNI Tahun 2024: Tantangan dan Peluang

Di tengah kondisi ekonomi yang menantang, BNI tetap mencatat kenaikan laba sepanjang tahun 2024. Meskipun terdapat tekanan dari beban bunga yang tinggi, bank berhasil mempertahankan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa aspek keuangan. Inovasi teknologi dan transformasi digital menjadi faktor kunci dalam pencapaian ini.

Sebagai hasil dari upaya tersebut, BNI mencatat laba sebesar Rp21,46 triliun pada tahun 2024, naik 2,64% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, laporan keuangan menunjukkan bahwa beban bunga meningkat sebesar 29,24% menjadi Rp26,1 triliun, sementara pendapatan bunga hanya tumbuh 8,32% menjadi Rp66,58 triliun. Analis NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi menilai bahwa kondisi higher for longer mempengaruhi kinerja BNI, menyebabkan beban bunga yang lebih tinggi dan menekan net interest margin (NIM). Meski demikian, pertumbuhan pendapatan non-bunga, penyaluran kredit yang baik, serta peluncuran aplikasi wondr menjadi poin positif bagi BNI di tahun 2024. Pendapatan komisi dan administrasi bank naik 1,27% menjadi Rp10,25 triliun, sementara pendapatan lainnya tumbuh 20,86% menjadi Rp7,36 triliun. Dengan strategi yang tepat, BNI optimistis akan terus memperkuat posisi keuangannya di masa depan.

More Stories
see more