Di Korea Selatan, sebuah fenomena baru muncul. Pada masa lalu, jumlah konsumsi rokok dan alkohol di kalangan remaja terus meningkat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, hal itu berubah sepenuhnya. Survei kesehatan terbaru menunjukkan bahwa penurunan konsumsi rokok dan alkohol di kalangan remaja Korea Selatan selama 20 tahun terakhir sangat signifikan. Namun, ada juga tren negatif lainnya yang muncul, seperti masalah kesehatan mental dan kebiasaan makan.

Perubahan dalam Kesehatan Remaja Korea Selatan: Dari Rokok dan Alkohol ke Mental

Konsumsi Rokok dan Alkohol

Kemudian, Kementerian Pendidikan dan Badan Pengendalian Pencegahan Penyakit Korea mengukur siswa yang merokok setidaknya sekali dalam sebulan terakhir. Hasilnya menunjukkan penurunan dari 11,8% pada tahun 2005 menjadi 3,6% pada tahun ini. Demikian juga proprosi siswa yang minum setidaknya satu gelas alkohol dalam 30 hari terakhir, turun menjadi 9,7% dari 27% pada periode yang sama. Ini menunjukkan bahwa remaja Korea Selatan mulai lebih peduli terhadap kesehatan mereka.

Namun, perubahan ini tidak hanya terjadi dalam konsumsi rokok dan alkohol. Di sisi lain, meski ada kemajuan dalam mengurangi kebiasaan buruk itu, indikator pola makan dan kesehatan mental justru semakin memburuk. Jumlah remaja yang tidak sarapan meningkat menjadi 42,4%, dari 27,1% pada tahun 2005. Sedangkan konsumsi makanan cepat saji juga meningkat dua kali lipat sejak tahun 2009. Hampir 29% remaja mengonsumsi makanan cepat saji tiga kali lebih dalam seminggu.

Tren Kesehatan Mental

Tren kesehatan mental juga memburuk selama dekade terakhir. Meskipun tingkat stres dan depresi meningkat antara tahun 2005 dan 2015, angka tersebut kini semakin memburuk. Tahun ini, 42,3 remaja melaporkan mengalami stres yang signifikan, dan 27,7% merasa depresi hingga mengganggu kehidupan sehari-hari selama dua minggu atau lebih dalam setahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa remaja Korea Selatan menghadapi tantangan besar dalam hal kesehatan mental.

Untuk memberikan wawasan mengenai perkembangan kesehatan remaja Korea Selatan, terutama merokok, minum minuman keras dan nutrisi, Kementerian Pendidikan dan Badan Pengendalian Pencegahan Penyakit Korea melakukan survei tahunan sejak tahun 2005. Survei ini mengumpulkan tanggapan dari 60.000 siswa di 800 sekolah menengah pertama dan atas pada tahun ini. Survei ini memberikan informasi penting tentang perkembangan kesehatan remaja Korea Selatan dan membantu para pengelola kesehatan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat.