Pemimpin dunia berkumpul di Davos, Swiss, untuk pertemuan tahunan World Economic Forum 2025. Salah satu topik hangat yang disoroti adalah permintaan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait penurunan suku bunga acuan. Dia mengajukan pandangannya bahwa tidak hanya AS, tetapi juga negara-negara lain perlu mempertimbangkan langkah ini. Acara ini berlangsung dari 20 hingga 24 Januari dengan tema "Kolaborasi Untuk Era Cerdas". CNBC Indonesia menyiarkan diskusi mendalam tentang isu ini dalam program Power Lunch pada Jumat, 24 Januari 2025.
Dalam forum bergengsi tersebut, Trump menyampaikan aspirasinya mengenai kebijakan moneter global. Dia berpendapat bahwa penyesuaian suku bunga bisa membantu merangsang ekonomi dan meningkatkan stabilitas finansial secara internasional. Dengan panggung global seperti WEF, Trump berharap pesan ini dapat mencapai para pembuat kebijakan di seluruh dunia. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya kerja sama antar negara dalam menghadapi tantangan ekonomi modern.
Berbicara di hadapan tokoh-tokoh perekonomian dunia, Trump menjelaskan bahwa situasi ekonomi global saat ini membutuhkan tindakan cepat dan koordinasi yang lebih baik. Menurutnya, penurunan suku bunga acuan bisa menjadi salah satu solusi efektif. Di sisi lain, para ahli ekonomi memiliki pendapat beragam mengenai dampak jangka panjang dari kebijakan semacam itu. Diskusi ini menyoroti kompleksitas masalah ekonomi global dan perlunya dialog yang konstruktif antara pemimpin dunia.
Kesimpulan dari pertemuan ini menunjukkan bahwa walaupun ada perspektif berbeda tentang strategi ekonomi, semua pihak setuju akan pentingnya kolaborasi dan adaptasi dalam menghadapi era baru. Upaya untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih sehat melalui penyesuaian suku bunga dan kerjasama internasional menjadi fokus utama. Peristiwa ini menandai langkah awal menuju pembahasan lebih lanjut tentang cara-cara memperkuat ekonomi global.