PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menyoroti pentingnya insentif bagi perusahaan yang berkomitmen pada Environmental, Social, and Governance (ESG). Direktur Utama Donny Arsal menekankan bahwa insentif pajak dapat membantu meningkatkan aktivitas usaha. Meskipun beberapa kegiatan hijau cenderung lebih mahal, ada juga kasus di mana biaya bisa lebih rendah. Parjiono dari Kementerian Keuangan menambahkan bahwa pemerintah telah memberikan berbagai insentif seperti tax holiday dan pembebasan pajak impor untuk mendukung inisiatif ESG.
Semen Indonesia melihat insentif pajak sebagai kunci untuk memperkuat komitmen terhadap ESG. Perusahaan ini mengharapkan dukungan pemerintah agar dapat lebih efektif dalam menjalankan kegiatan hijau yang seringkali lebih mahal. Donny Arsal menegaskan bahwa insentif tersebut akan sangat membantu, terutama ketika sebagian besar kegiatan hijau memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan metode konvensional. Namun, ada juga contoh di mana substitusi bahan bakar dapat mengurangi biaya operasional.
Donny menjelaskan bahwa insentif pajak tidak hanya akan meringankan beban finansial tetapi juga mendorong lebih banyak perusahaan untuk berpartisipasi dalam upaya ESG. Dengan adanya dukungan ini, Semen Indonesia berencana untuk terus mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan. Selain itu, insentif ini juga dapat mendorong inovasi dan pengembangan teknologi ramah lingkungan. Misalnya, substitusi batu bara dengan sampah kota dapat menghasilkan biaya operasional yang lebih rendah dan lingkungan yang lebih bersih. Oleh karena itu, dukungan pemerintah dalam bentuk insentif pajak sangat penting untuk mendorong pertumbuhan sektor ESG.
Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung inisiatif ESG melalui berbagai insentif fiskal. Parjiono, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, menyebutkan bahwa pemerintah telah memberikan fasilitas seperti tax holiday kepada 16 industri pionir. Ini bertujuan untuk mendorong investasi dan inovasi di sektor-sektor yang berfokus pada keberlanjutan. Selain itu, ada juga pembebasan pajak impor untuk energi bersih dan panas bumi.
Parjiono menambahkan bahwa pemerintah juga telah meluncurkan stimulus ekonomi untuk mendukung kesejahteraan rumah tangga yang berorientasi pada ESG. Salah satu contohnya adalah perpanjangan PPh final 0,5% untuk UMKM hingga tahun ini serta pembebasan PPh untuk UMKM dengan omzet di bawah Rp 500 juta. Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan bisnis yang mendukung praktik-praktik berkelanjutan. Dengan demikian, perusahaan seperti Semen Indonesia dapat merasa didukung dalam upayanya untuk menerapkan prinsip-prinsip ESG secara lebih luas dan berkelanjutan.