Pasar
Pasar Tunggu Hasil Pilpres AS, IHSG Ditutup Ambruk 1,44%
2024-11-06
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam di akhir perdagangan Rabu (6/11/2024), ditengah kekhawatiran investor terkait hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) dan melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pelemahan ekonomi domestik menjadi sinyal awal yang kurang baik bagi pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto.
Pelemahan IHSG Ditengah Ketidakpastian Pemilu AS
IHSG ditutup ambruk 1,44% ke posisi 7.383,87 pada akhir perdagangan hari ini. Indeks acuan pasar saham Indonesia ini terkoreksi ke level psikologis 7.300, ditengah wait and see investor terkait hasil Pemilu Presiden AS yang masih berlangsung. Nilai transaksi indeks mencapai sekitar Rp 12 triliun dengan melibatkan 26 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 197 saham menguat, 398 saham melemah, dan 195 saham stagnan. Sektor teknologi menjadi penekan terbesar IHSG dengan penurunan 2,96%.Pemilu AS yang berlangsung pada Selasa (5/11) kemarin masih dalam proses penghitungan suara. Sistem pemilihan di AS tidak melibatkan pemilih yang memilih pemimpin secara langsung, melainkan 538 anggota Electoral College yang akan memilih presiden dan wakil presiden. Jika persaingan dua kandidat capres AS sangat ketat, proses penentuan pemenang bisa memakan waktu berhari-hari sebelum diumumkan. Hal ini menyebabkan investor di pasar saham Indonesia menunggu dengan was-was.Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat
Selain faktor eksternal Pemilu AS, pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2024 hanya tumbuh 4,95% secara tahunan (year-on-year/yoy). Catatan ini merupakan capaian pertumbuhan terendah dalam satu tahun terakhir, lebih rendah dari kuartal III-2023 yang sebesar 4,94%.Perlambatan ekonomi ini terutama disebabkan oleh melemahnya konsumsi rumah tangga Indonesia. Konsumsi rumah tangga tumbuh hanya 4,91% yoy, di bawah data historisnya yakni 5%. Padahal konsumsi menyumbang 53,08% terhadap total PDB Indonesia. Pelemahan ekonomi ini menjadi sinyal jika kondisi permintaan sedang tidak baik-baik saja.Tantangan Bagi Pemerintahan Baru Presiden Prabowo
Melambatnya pertumbuhan ekonomi dan konsumsi rumah tangga ini menjadi permulaan yang kurang baik bagi Presiden Prabowo Subianto di awal masa pemerintahannya. Konsumsi merupakan mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga perlambatan ini akan menjadi tantangan besar bagi pemerintahan baru. Presiden Prabowo harus segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mendorong pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat.Selain itu, ketidakpastian hasil Pemilu AS juga akan berdampak pada pasar keuangan global, termasuk pasar saham Indonesia. Gejolak IHSG yang terjadi saat ini menunjukkan kekhawatiran investor akan situasi politik dan ekonomi yang sedang bergejolak. Pemerintahan Presiden Prabowo harus mampu menjaga stabilitas ekonomi dan pasar keuangan di tengah berbagai tantangan yang ada.