Pasar
Rupiah Menguat, Pasar Optimistis Pemangkasan Suku Bunga The Fed
2024-10-30
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan seiring dengan meningkatnya optimisme pasar akan adanya pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed pada pertemuan November mendatang. Hal ini tercermin dari penurunan indeks dolar AS (DXY) yang menunjukkan pelemahan dolar AS terhadap mata uang lainnya.
Rupiah Menguat, Pasar Optimistis Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Rupiah Menguat Seiring Optimisme Pasar
Berdasarkan data yang dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,12% di level Rp15.735/US$ pada hari ini, Rabu (30/10/2024). Posisi ini berbanding terbalik dengan kondisi sehari sebelumnya (29/10/2024) yang melemah sebesar 0,22%. Penguatan rupiah ini sejalan dengan turunnya indeks dolar AS (DXY) sebesar 0,09% menjadi 104,22 pada pukul 09:02 WIB. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 104,31.Penguatan rupiah dan pelemahan dolar AS ini tidak terlepas dari meningkatnya optimisme pasar akan adanya pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed pada pertemuan November mendatang. Hal ini tercermin dari survei CME FedWatch Tool yang menunjukkan bahwa pelaku pasar semakin optimis untuk bank sentral AS (The Fed) kembali memangkas suku bunganya pada pertemuan November 2024.Penurunan Lowongan Pekerjaan di AS
Selain itu, penurunan jumlah lowongan pekerjaan di AS juga menjadi salah satu faktor yang mendorong optimisme pasar akan pemangkasan suku bunga The Fed. Berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja AS, lowongan pekerjaan di negara tersebut turun ke level terendah dalam lebih dari 3,5 tahun pada bulan September 2024.Penurunan lowongan pekerjaan ini sebagian besar terjadi di wilayah Selatan AS, yang disebabkan oleh dampak sementara dari Badai Helene dan Milton. Sementara itu, lowongan pekerjaan di wilayah Barat, Timur, dan Timur Laut hanya turun secara marginal.Meskipun demikian, survei dari Conference Board menunjukkan bahwa persepsi konsumen tentang pasar pekerjaan meningkat signifikan pada bulan Oktober 2024, mendorong kepercayaan konsumen ke level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa penurunan lowongan pekerjaan di AS bersifat sementara dan tidak mencerminkan kondisi pasar tenaga kerja secara keseluruhan.Implikasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Pemangkasan suku bunga oleh The Fed diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian AS, termasuk bagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dengan suku bunga yang lebih rendah, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga dapat memberikan sentimen positif bagi pasar keuangan, termasuk nilai tukar rupiah.Selain itu, pemangkasan suku bunga juga dapat mengurangi tekanan inflasi di AS, sehingga dapat memberikan ruang bagi The Fed untuk melakukan kebijakan moneter yang lebih akomodatif. Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi nilai tukar rupiah, yang selama ini juga dipengaruhi oleh dinamika kebijakan moneter di AS.Dengan demikian, penguatan rupiah terhadap dolar AS saat ini merupakan refleksi dari optimisme pasar akan adanya pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed pada pertemuan November mendatang. Hal ini diharapkan dapat memberikan sentimen positif bagi pasar keuangan, termasuk nilai tukar rupiah, di masa mendatang.