Pasar
Saham-Saham Unggulan yang Dibuang Asing Saat IHSG Terkoreksi
2024-11-11
Pasar saham Indonesia mengalami tekanan pekan lalu, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 2,91% dan ditutup di level 7.287,19. Penjualan bersih asing (net foreign sell) yang mencapai Rp3,11 triliun di pasar reguler menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan IHSG. Saham-saham unggulan seperti BBRI, BMRI, BBCA, TLKM, dan BBNI menjadi incaran asing untuk dilepas.
Sektor Perbankan Menjadi Sasaran Utama Asing
Sektor perbankan menjadi sorotan utama asing dalam melakukan aksi jual. Bank-bank besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi target utama asing untuk dilepas. BBRI mengalami net foreign sell sebesar Rp1,2 triliun, BMRI Rp784,2 miliar, dan BBCA Rp668,1 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa asing melepas saham-saham perbankan terbesar di Indonesia saat IHSG terkoreksi.Selain itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga tidak luput dari incaran asing, dengan net foreign sell mencapai Rp166,7 miliar. Sektor perbankan yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia tampaknya menjadi fokus utama asing dalam melakukan aksi jual saat kondisi pasar sedang tertekan.Saham-Saham Sektor Lain Juga Menjadi Sasaran Asing
Tidak hanya sektor perbankan, saham-saham dari sektor lain juga menjadi incaran asing untuk dilepas saat IHSG terkoreksi. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), sebagai salah satu emiten terbesar di Indonesia, mengalami net foreign sell sebesar Rp205,1 miliar.Selain itu, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), dan PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES) juga menjadi sasaran asing untuk dilepas. Nilai net foreign sell untuk saham-saham tersebut berkisar antara Rp40,9 miliar hingga Rp127,8 miliar.Aksi Jual Asing Berdampak Signifikan pada IHSG
Besarnya penjualan bersih asing (net foreign sell) yang mencapai Rp3,11 triliun di pasar reguler memberikan tekanan yang signifikan pada pergerakan IHSG. Saham-saham unggulan yang menjadi incaran asing untuk dilepas, seperti BBRI, BMRI, BBCA, TLKM, dan BBNI, merupakan komponen-komponen penting dalam perhitungan IHSG.Aksi jual asing yang terpusat pada saham-saham besar dan likuid tersebut menyebabkan IHSG terkoreksi cukup dalam, mencapai 2,91% dalam seminggu. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen negatif dari asing dapat memberikan dampak yang signifikan pada pergerakan indeks di Bursa Efek Indonesia.Meskipun IHSG berhasil ditutup menguat 0,60% di akhir pekan, namun pekan lalu bukanlah pergerakan yang baik bagi pasar saham Indonesia. Investor asing tampaknya masih berhati-hati dalam berinvestasi di pasar saham domestik, yang tercermin dari besarnya net foreign sell yang terjadi.