Dalam perkembangan terbaru di dunia bisnis Indonesia, Hashim S. Djojohadikusumo, adik dari Presiden Prabowo Subianto, menegaskan bahwa ia tidak berencana untuk menjual kepemilikan sahamnya di PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI). Hashim mengendalikan WIFI melalui perusahaan miliknya, PT Arsari Sentra Data (ASD), yang memiliki sebagian besar saham PT Investasi Sukses Bersama (ISB). ISB sendiri merupakan pemegang saham mayoritas di WIFI. Keputusan ini datang setelah spekulasi tentang kemungkinan divestasi saham oleh Hashim. Situasi ini telah mempengaruhi harga saham WIFI, yang mengalami fluktuasi signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

Shannedy Ong, Direktur WIFI, menyatakan bahwa PT Investasi Sukses Bersama tidak berniat menjual atau melakukan divestasi atas saham yang dimilikinya di WIFI. Pernyataan ini diberikan setelah ASD memperoleh 45% saham ISB sebagai langkah investasi. Transaksi ini memberikan ASD kontrol tidak langsung atas WIFI. Selain itu, Tinawati juga menjadi salah satu pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 0,29%. Harga saham WIFI naik tajam setelah pengumuman ini, sehingga Bursa Efek Indonesia (BEI) harus melakukan suspense perdagangan dua kali pada saham tersebut.

Sejak akhir Januari 2025, BEI telah mencatat aktivitas pasar yang tidak biasa (Unusual Market Activity - UMA) atas saham WIFI. Perdagangan saham WIFI sempat dihentikan pada akhir Januari dan awal Februari 2025 karena peningkatan harga yang signifikan. Sebelumnya, saham WIFI telah melonjak hampir 267% setelah ada minat dari beberapa pengusaha ternama seperti Hashim S. Djojohadikusumo, Arwin Rasyid, dan Fadel Muhammad. Selain itu, WIFI juga mengumumkan kerja sama strategis dengan Bank Negara Indonesia (BNI) untuk membangun jaringan internet ke 40 juta rumah tangga di Pulau Jawa.

Pernyataan Hashim tentang tidak akan melakukan divestasi saham WIFI membantu menenangkan pasar. Hal ini menunjukkan komitmennya terhadap pertumbuhan dan stabilitas perusahaan. Kerja sama dengan BNI juga menjadi bukti nyata bahwa WIFI bergerak menuju arah yang positif dalam ekspansi infrastruktur digital di Indonesia. Dengan demikian, langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan masyarakat terhadap prospek WIFI di masa depan.