Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memangkas BI Rate menjadi 5,75% telah mendorong peningkatan pada sektor properti. Dengan adanya penurunan suku bunga, permintaan properti diperkirakan akan meningkat pesat pada tahun 2025. Selain itu, perpanjangan insentif pajak pembelian properti juga berkontribusi positif. Beberapa pengusaha properti terkemuka di Indonesia telah mencapai kesuksesan luar biasa, masuk dalam daftar orang terkaya di negara ini. Berikut adalah profil beberapa pengusaha properti paling berpengaruh di Indonesia.

Bisnis Properti yang Mengubah Nasib

Banyak pengusaha properti di Indonesia telah berhasil membangun kerajaan bisnis mereka dari nol. Salah satu contohnya adalah keluarga Widjaja dengan Grup Sinar Mas. Sinarmas Land, anak usaha Grup Sinar Mas, merupakan pengembang kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) di Tangerang Selatan. Perusahaan ini juga mengembangkan proyek-proyek lainnya di berbagai wilayah seperti Jakarta, Bogor, Surabaya, Depok, Bekasi, Batam, Balikpapan, hingga China. Kesuksesan ini membuat keluarga Widjaja menduduki posisi ke-4 sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$ 18,9 miliar.

Keluarga Widjaja telah membangun kerajaan bisnis yang meliputi berbagai sektor, termasuk kertas, agribisnis, makanan, jasa keuangan, telekomunikasi, energi, infrastruktur, dan real estat. Eka Tjipta Widjaja, pendiri Grup Sinar Mas, meninggal pada Januari 2019 dan mewarisi bisnisnya kepada anak-anaknya. Putranya, Muktar Widjaja, menjabat sebagai Executive Director dan CEO dari Sinarmas Land. Proyek-proyek Sinarmas Land tersebar luas di berbagai kota besar di Indonesia, menjadikan mereka salah satu pemain utama di industri properti nasional.

Inovasi dan Ekspansi di Sektor Properti

Mochtar Riady, pendiri Grup Lippo, juga telah membangun kerajaan bisnis yang sangat beragam. Grup Lippo dikenal karena diversifikasi usahanya, mencakup hunian, kota mandiri, apartemen, hotel, rumah sakit, mall, dan kawasan industri. Dua perusahaan besar di bidang properti yang berada di bawah Grup Lippo adalah PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) dan PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK). Proyek terbesar Grup Lippo saat ini adalah Kota Baru Meikarta di Bekasi, yang digarap oleh anak perusahaan LKPR, yakni PT Mahkota Sentosa Utama (MSU).

Lahir di Jawa Timur, Mochtar Riady memulai karirnya dengan membuka toko sepeda pada usia 22 tahun dan kemudian membangun karir perbankan yang sukses hingga krisis keuangan Asia 1997. Saat ini, minat Grup Lippo meliputi real estat, ritel, perawatan kesehatan, media, dan pendidikan. Kekayaan Mochtar Riady & keluarga mencapai US$ 2,25 miliar, menempatkan mereka di posisi ke-25 dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes tahun 2024. Inovasi dan ekspansi Grup Lippo telah memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi dan perkembangan infrastruktur di Indonesia.