Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, telah menyatakan komitmennya untuk mendukung program kerja pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dalam acara peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2024, Perry menekankan bahwa BI akan berusaha mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah di tengah tekanan dolar yang terus meningkat. Ini termasuk intervensi di pasar spot, forward, serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

Kerjasama antara BI dan Kementerian Keuangan menjadi kunci dalam mencapai tujuan ini. Perry menjelaskan bahwa kedua institusi telah sepakat bahwa BI akan melakukan pembelian SBN di pasar sekunder dan melakukan debt switching dari SBN yang jatuh tempo tahun ini, sebesar sekitar Rp 100 triliun. "Kami bahkan berencana membeli lebih banyak SBN dari pasar sekunder, sehingga pembiayaan fiskal dapat didorong," ujarnya. Selain itu, Perry juga menggarisbawahi bahwa rencana operasi moneter BI meliputi aspek ekspansi dan kontraksi, salah satunya melalui pembelian SBN dari pasar sekunder.

Dengan dukungan kuat dari BI, program-program ekonomi pemerintah baru dapat berjalan lebih lancar. Kerjasama erat antara bank sentral dan pemerintah menunjukkan komitmen bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Inisiatif ini tidak hanya membantu memperkuat stabilitas keuangan negara, tetapi juga mendukung pencapaian target-target ekonomi yang telah ditetapkan. Melalui langkah-langkah strategis ini, Indonesia bergerak maju menuju masa depan yang lebih cerah dan stabil secara ekonomi.