Pasar
Stabilitas Rupiah: Langkah-langkah Bank Indonesia Menghadapi Tekanan Dolar AS
2025-01-22
Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami fluktuasi yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Meskipun sempat menguat pada pembukaan perdagangan, nilai tukar rupiah kembali mengalami penurunan. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas rupiah agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Mengamankan Stabilitas Rupiah demi Pertumbuhan Ekonomi yang Kuat

Pergerakan Rupiah dan Respons Bank Indonesia

Pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS telah menjadi sorotan utama di pasar keuangan. Pada Rabu (22/1/2025), rupiah sempat menguat hingga mencapai Rp 16.290 per dolar AS. Namun, berdasarkan data Refinitiv pukul 10.19 WIB, kurs rupiah kembali bergerak di level Rp 16.325 per dolar AS, mengalami sedikit penguatan sebesar 0,03% dari penutupan perdagangan sebelumnya.Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menegaskan bahwa bank sentral akan terus memantau dan mengendalikan pergerakan kurs rupiah. Menurutnya, stabilitas nilai tukar merupakan salah satu faktor penting yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Kami akan terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas rupiah sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar Perry dalam acara Laporan Perekonomian Indonesia 2024 di Jakarta.

Dampak Global Terhadap Kurs Rupiah

Pergerakan rupiah tidak hanya dipengaruhi oleh faktor domestik, tetapi juga oleh kondisi global. Penguatan dolar AS, yang ditunjukkan oleh indeks dolar AS/DXY yang naik tipis 0,02% ke angka 108,08, telah memberikan tekanan pada mata uang regional termasuk rupiah. Perry menjelaskan bahwa Bank Indonesia telah mengambil langkah-langkah strategis untuk merespons situasi ini."Kami melakukan intervensi di pasar spot, forward, serta membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder untuk menjaga stabilitas nilai tukar," kata Perry. Upaya ini bertujuan untuk mencegah volatilitas yang berlebihan dan memastikan bahwa rupiah tetap stabil meskipun menghadapi tekanan eksternal.

Komparasi dengan Mata Uang Regional

Dalam konteks regional, pergerakan rupiah relatif sejalan dengan mata uang lainnya di Asia yang juga mengalami tekanan akibat penguatan dolar AS. Meski demikian, Bank Indonesia berusaha keras untuk meminimalkan dampak negatif terhadap ekonomi domestik. Perry menekankan bahwa stabilitas rupiah bukan hanya soal nilai tukar, tetapi juga tentang kepercayaan investor dan konsumen terhadap ekonomi Indonesia.Bank Indonesia telah memperkuat kerja sama dengan otoritas moneter lainnya di wilayah tersebut untuk mengantisipasi potensi risiko dan memastikan koordinasi yang efektif dalam menghadapi tantangan global. Ini mencakup dialog rutin dan kolaborasi dalam bidang kebijakan moneter dan fiskal.

Pertumbuhan Ekonomi sebagai Prioritas Utama

Perry Warjiyo menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah prioritas utama bagi Bank Indonesia. Stabilitas nilai tukar rupiah dianggap sebagai fondasi yang kuat untuk mencapai tujuan ini. "Dengan rupiah yang stabil, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi dan konsumsi, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi," jelasnya.Untuk mencapai hal ini, Bank Indonesia telah mengimplementasikan berbagai kebijakan moneter dan fiskal yang proaktif. Misalnya, penyesuaian suku bunga acuan dan penggunaan instrumen kebijakan lainnya untuk memastikan likuiditas yang cukup di pasar keuangan. Selain itu, upaya untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional melalui reformasi struktural juga menjadi bagian integral dari strategi ini.
More Stories
see more