Dalam beberapa hari pertama tahun baru, mata uang rupiah mengalami penurunan terhadap dolar AS. Penyebab utamanya adalah antisipasi data inflasi yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik. Artikel ini membahas perubahan nilai tukar rupiah dan proyeksi inflasi Indonesia untuk Desember 2024.

Pelemahan Rupiah dan Antisipasi Data Inflasi

Pada hari Kamis, 2 Januari 2025, mata uang rupiah dibuka dengan pelemahan sebesar 0,37% menjadi Rp16.150 per dolar AS. Ini berbeda dengan penutupan pada hari sebelumnya, Rabu, 31 Desember 2024, yang menguat hingga Rp16.090 per dolar AS. Sementara itu, indeks DXY, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sekelompok mata uang utama, turun sedikit menjadi 108,47 dari posisi sebelumnya di 108,49.

Saat ini, para pelaku pasar sedang menantikan data Indeks Harga Konsumen (IHK) yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada siang hari tersebut. Berdasarkan konsensus CNBC Indonesia, inflasi inti bulan Desember 2024 diperkirakan mencapai 2,29% (year-on-year), meningkat dibandingkan November 2024 yang mencapai 2,26%. Jika inflasi bulanan mencapai 0,47%, seperti yang diproyeksikan, ini akan menjadi inflasi bulanan tertinggi sejak Maret 2024 atau dalam sembilan bulan terakhir.

Indonesia menggunakan inflasi Desember sebagai indikator inflasi tahunan. Artinya, jika inflasi tahunan Desember 2024 mencapai 1,61% sesuai konsensus, maka inflasi selama tahun 2024 juga akan mencapai 1,61%, menjadi angka inflasi terendah dalam sejarah Indonesia.

Dengan demikian, pasar finansial Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk menerima dampak dari data inflasi yang akan dirilis. Para analis dan pelaku pasar berharap bahwa inflasi yang rendah dapat mendukung stabilitas ekonomi nasional.

Sebagai seorang jurnalis, saya melihat bahwa situasi ini menunjukkan pentingnya stabilitas moneter dan pengawasan ketat terhadap inflasi. Dengan inflasi yang rendah, perekonomian dapat tetap stabil dan memberikan kepercayaan kepada investor. Namun, penting bagi Bank Indonesia dan pemerintah untuk tetap waspada dan responsif terhadap perubahan kondisi ekonomi global dan domestik.