Bisnis pusat perbelanjaan telah menjadi sektor yang menarik bagi banyak pengusaha di Indonesia, terutama di kota besar seperti Jakarta. Data dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah pengunjung pusat perbelanjaan selama liburan Natal dan Tahun Baru 2024, mencapai 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di Jakarta sendiri, terdapat sekitar 96 mal dari total 400 mal yang ada di seluruh Indonesia. Beberapa mal ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat belanja tetapi juga menawarkan fasilitas lengkap dan mewah, menjadikannya destinasi wisata favorit.
Senayan City dan Central Park: Trihatma Kusuma Haliman melalui PT Agung Podomoro Land Tbk membangun beberapa mal besar di Jakarta, termasuk Senayan City dan Central Park. Central Park, yang terletak di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, merupakan mal terbesar di Jakarta dengan luas bangunan mencapai 188.077 m². Meskipun pada 2022, 85% kepemilikan Central Park dialihkan ke PT CPM Assets Indonesia yang dimiliki oleh Hankyu Hanshin Properties Corp., mal ini tetap menjadi salah satu ikon utama di Jakarta.
Summarecon Mall Kelapa Gading: Sutjipto Nagaria, pemilik Summarecon Agung Tbk, mengembangkan Summarecon Mall Kelapa Gading yang berlokasi di Jakarta Utara. Dengan luas bangunan 150.000 m², mal ini menjadi yang kedua terbesar di Jakarta dan dikenal dengan konsep gaya hidup, kuliner, serta hiburan.
Mall Taman Anggrek: Eka Tjandranegara melalui Grup Mulia memiliki Mall Taman Anggrek, yang bersebelahan dengan Central Park. Mal ini terkenal dengan LED Façade raksasa dan arena ice skating pertama di Indonesia, serta memiliki luas bangunan mencapai 360.000 m².
Grand Indonesia: Kakak beradik Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, melalui Djarum Group, memiliki Grand Indonesia di Jakarta Pusat. Mal ini terdiri dari dua bagian, yakni West Mall dan East Mall, dengan luas sekitar 141.472 m².
Pacific Place: Tan Kian, melalui Dua Mutiara Group, memiliki Pacific Place di SCBD, Senayan. Mal ini terdiri dari kantor, hotel, dan apartemen, dengan luas bangunan mencapai 130.500 m².
Plaza Senayan: PT Senayan Trikarya Sempana, sebuah perusahaan patungan antara Kajima Overseas Asia Pte. Ltd dan Badan Pengelola Gelora Bung Karno, mengelola Plaza Senayan dengan luas bangunan 130.500 m².
Blok M Plaza, Kota Kasablanka, dan Gandaria City: Alexander Tedja melalui Pakuwon Group memiliki serangkaian mal populer di Jakarta, termasuk Blok M Plaza dan Kota Kasablanka, yang masuk dalam daftar mal terbesar di Jakarta.
Pondok Indah Mall: Murdaya Poo melalui PT Metropolitan Kentjana Tbk membangun Pondok Indah Mall yang telah beroperasi sejak 1991 dan kini terdiri dari tiga bangunan.
Dari perspektif seorang jurnalis, fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya pusat perbelanjaan dalam ekonomi dan sosial masyarakat urban. Mal-mal ini bukan hanya tempat transaksi komersial tetapi juga menjadi ruang publik yang memfasilitasi interaksi sosial dan budaya. Keberadaan mereka menunjukkan evolusi cara masyarakat modern berinteraksi dan menghabiskan waktu luang. Ini juga menunjukkan bahwa bisnis pusat perbelanjaan masih memiliki potensi besar untuk berkembang di masa depan.