Pasar
Wall Street Melemah Mengikuti Data Ketenagakerjaan AS yang Kuat
2025-01-10

Dalam perkembangan terbaru, tiga indeks utama pasar saham Amerika Serikat mengalami penurunan setelah data ketenagakerjaan menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang lebih tinggi dari ekspektasi. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI), S&P 500, dan Nasdaq Composite merosot di awal perdagangan. Penyebabnya adalah kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin akan melambatkan laju pemotongan suku bunga. Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa Non Farm Payroll meningkat sebesar 256.000 pekerjaan pada bulan Desember, melebihi proyeksi ekonom. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,1%, mencerminkan ketahanan pasar tenaga kerja.

Data Ketenagakerjaan AS Mendorong Ketidakpastian di Wall Street

Pada Jumat malam (10/1/2025), Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan ketenagakerjaan yang mencatat pertumbuhan lapangan kerja yang signifikan di bulan Desember. Berdasarkan laporan tersebut, Non Farm Payroll meningkat sebanyak 256.000 pekerjaan, jauh di atas prediksi ekonom yang memperkirakan kenaikan sekitar 160.000 posisi. Tingkat pengangguran pun turun menjadi 4,1% dari 4,2% di bulan November.

Di tengah kondisi ini, pasar saham AS mengalami tekanan. Indeks DJI turun 94,9 poin atau 0,22% menjadi 42.540,29. S&P 500 melemah 27,9 poin atau 0,47% ke posisi 5.890,35, sementara Nasdaq Composite merosot 166,6 poin atau 0,86% menjadi 19.312,261. Ekonomi AS masih tumbuh di atas laju non-inflasi, namun ada kekhawatiran tentang dampak potensial dari kebijakan Presiden terpilih Donald Trump.

Data pendapatan per jam rata-rata juga naik 0,3% bulan lalu, setelah meningkat 0,4% pada bulan November. Dalam 12 bulan hingga Desember, upah naik 3,9%. Meskipun sentimen bisnis membaik pasca pemilu, para ekonom tidak mengharapkan lonjakan perekrutan dalam waktu dekat.

Federal Reserve telah memangkas suku bunga acuan sebesar seperempat poin ke kisaran 4,25%-4,50%. Namun, bank sentral hanya memproyeksikan dua kali penurunan suku bunga sebesar seperempat poin tahun ini dibandingkan dengan empat kali penurunan yang diramalkan pada bulan September.

Dengan adanya data ketenagakerjaan yang kuat ini, pasar semakin waspada terhadap langkah-langkah kebijakan moneter Federal Reserve di masa mendatang.

Dari perspektif seorang pembaca, laporan ini memberikan gambaran yang jelas tentang dinamika ekonomi AS saat ini. Pertumbuhan lapangan kerja yang kuat dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi, tetapi juga bisa memicu kehati-hatian Fed dalam melakukan pemotongan suku bunga. Ini menunjukkan pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kontrol inflasi. Selain itu, data ini juga memberikan insight bagi investor untuk memahami arah pasar saham di masa depan.

More Stories
see more