Pasar
Penurunan Suku Bunga BI Dorong IHSG Melesat di Awal Perdagangan
2025-01-16

Pada hari Kamis, 16 Januari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan signifikan hingga lebih dari 1% pada sesi perdagangan pertama. Hal ini sejalan dengan respons pasar terhadap keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi adalah kondisi inflasi di Amerika Serikat (AS). Dengan penurunan suku bunga, peluang untuk melewati level psikologis 7.200 semakin besar. Transaksi saham mencapai nilai triliunan rupiah dalam hitungan menit pertama perdagangan.

Saham Menguat Setelah Pengumuman Penurunan Suku Bunga BI

Pada awal perdagangan Kamis, 16 Januari 2025, di Jakarta, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melonjak hingga 1,41%, mencapai posisi 7.179,67. Nilai transaksi mencapai Rp 1,3 triliun dengan volume transaksi sebanyak 728 juta lembar saham dan frekuensi transaksi mencapai 59.082 kali. Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 5,75% menjadi pemicu utama kenaikan ini. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa penurunan suku bunga ini sejalan dengan upaya meningkatkan stabilitas ekonomi dan pertumbuhan.

Berbagai faktor mendukung keputusan ini, termasuk dinamika global dan domestik. Di sisi domestik, inflasi yang rendah memberikan ruang bagi penurunan suku bunga. Sedangkan di sisi global, arah kebijakan Federal Reserve (The Fed) di AS juga menjadi pertimbangan penting. Data inflasi AS yang mereda turut berkontribusi positif pada situasi ini. Inflasi inti AS menurun menjadi 3,2% pada Desember 2024, membuka peluang bagi penurunan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) di bawah target 2% Fed.

Kebijakan ini diperkirakan akan memperkuat sektor perbankan dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meski ada ketidakpastian di beberapa bulan mendatang, kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan cerita pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

Dari perspektif pembaca, penurunan suku bunga oleh BI merupakan langkah strategis yang dapat membantu meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Ini bukan hanya memberikan dorongan langsung kepada pasar saham, tetapi juga membuka peluang bagi investasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih luas. Keputusan ini menunjukkan komitmen BI untuk memastikan stabilitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

More Stories
see more