Harga minyak mentah mengalami penurunan pada perdagangan Rabu, meskipun sempat mengalami kenaikan di awal hari. Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tarif balasan China terhadap impor energi AS dan pernyataan Presiden AS Donald Trump tentang rencana untuk membatasi ekspor minyak Iran. Meskipun ada fluktuasi harga yang tajam, analis menyebutkan bahwa dampak tarif China terhadap pasar minyak global akan tetap terbatas.
Pasar minyak global mengalami ketidakstabilan akibat intervensi politik dan ekonomi dari negara-negara besar. Pada perdagangan Rabu, harga minyak brent turun 0,44% ke posisi US$75,86 per barel, sementara WTI menurun 0,31% ke US$72,47 per barel. Fluktuasi ini disebabkan oleh tarif balasan China atas impor minyak AS dan pernyataan Trump tentang rencana untuk membatasi ekspor minyak Iran.
Ketidakpastian ekonomi global menjadi salah satu pendorong utama fluktuasi harga minyak. Tarif balasan China terhadap impor minyak AS telah menciptakan ketidakpastian dalam pasar, meskipun analis Goldman Sachs meyakini bahwa dampaknya akan terbatas. Selain itu, pernyataan Trump tentang kampanye "tekanan maksimum" terhadap Iran memberikan sedikit dukungan bagi harga minyak. Kampanye ini sebelumnya telah memangkas ekspor minyak Iran hingga nol selama masa jabatan pertamanya. Analis ANZ memperkirakan bahwa rencana Trump dapat mempengaruhi sekitar 1,5 juta barel per hari ekspor minyak Iran.
Situasi pasokan dan permintaan juga berperan penting dalam menentukan pergerakan harga minyak. Stok minyak mentah dan bahan bakar di AS, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia, mengalami peningkatan. Data American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah naik 5,03 juta barel, sementara persediaan bensin naik 5,43 juta barel.
Data resmi stok minyak pemerintah AS dijadwalkan dirilis pada Rabu ini. Kenaikan stok minyak di AS menambah tekanan pada harga minyak global. Meskipun demikian, kedua negara masih dapat menemukan pasar alternatif untuk ekspor mereka, sehingga dampak tarif China terhadap harga energi diperkirakan akan tetap terbatas. Ini berarti bahwa meskipun ada ketidakpastian jangka pendek, dinamika pasar minyak global tetap stabil dalam jangka panjang.