Di awal perdagangan Rabu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang signifikan. Ini terjadi setelah rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kuartal keempat tahun 2024 dan seluruh tahun tersebut. Menjelang tengah hari, IHSG turun sekitar 0,58% hingga mencapai posisi 7.032,59. Meski demikian, indeks ini masih bertahan di level psikologis 7.000.
Kinerja saham-saham tertentu dan beberapa sektor menjadi faktor utama dalam menekan IHSG. Sektor transportasi, infrastruktur, dan keuangan berkontribusi besar dalam penurunan ini, dengan masing-masing mengalami penurunan sebesar 1,52%, 1,51%, dan 1,13%. Dua bank besar, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Mandiri, juga menjadi penekan utama dengan total penurunan indeks poin sebesar 27,7 poin. Selain itu, perusahaan-perusahaan lain seperti GoTo Gojek Tokopedia, Bank Negara Indonesia, dan Barito Renewables Energy juga memberikan dampak negatif pada IHSG.
Data pertumbuhan ekonomi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,03% pada tahun 2024, sedikit lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun angka ini menurun dibandingkan periode sebelumnya, pertumbuhan ekonomi secara kuartalan menunjukkan peningkatan dari 4,95% di kuartal ketiga menjadi 5,02% di kuartal keempat. Hal ini menandakan adanya perbaikan ekonomi meski masih di bawah ekspektasi. Konsumsi rumah tangga tetap menjadi penyokong utama ekonomi, namun investasi dan belanja pemerintah juga berperan penting dalam pertumbuhan ini.
Meskipun tantangan ekonomi saat ini tampak berat, ada harapan bahwa langkah-langkah strategis pemerintah dapat membantu memperkuat pasar modal dan meningkatkan kepercayaan investor. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan dukungan dari sektor-sektor kunci dapat mendorong optimisme di kalangan pelaku pasar, sehingga membuka jalan bagi pemulihan ekonomi yang lebih kuat di masa mendatang.