Transaksi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia menunjukkan peningkatan yang mengesankan pada November 2024. Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal telah memfasilitasi pertumbuhan ini. Volume transaksi BI-FAST mencapai 338,61 juta transaksi dengan kenaikan 69,90% dibanding tahun sebelumnya, sementara transaksi QRIS tumbuh hingga 186%. Allo Bank juga mencatat peningkatan signifikan dalam transaksi digital, dengan target kenaikan 35-40% untuk tahun 2025.
Sistem pembayaran modern di Indonesia telah berkontribusi besar terhadap peningkatan transaksi digital. Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa transaksi BI-RTGS meningkat 9,8% menjadi Rp14.969,37 triliun. Selain itu, volume transaksi BI-FAST mencapai 338,61 juta transaksi, naik 69,90% dibanding tahun lalu. Ini menandakan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap metode pembayaran digital yang lebih cepat dan efisien.
Adopsi teknologi digital dalam transaksi keuangan semakin luas di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan jumlah pengguna dan pedagang QRIS mencapai 55,02 juta dan 35,1 juta masing-masing, transaksi QRIS tumbuh hingga 186%, mencapai 689,07 juta transaksi. Kemudahan dan keamanan yang ditawarkan oleh sistem pembayaran ini membuatnya semakin populer di berbagai sektor ekonomi. Pertumbuhan ini didorong oleh upaya pemerintah dan bank-bank lokal untuk mendorong inklusi keuangan dan kemudahan akses layanan perbankan bagi masyarakat luas.
Bisnis bank digital seperti Allo Bank juga merasakan dampak positif dari pertumbuhan transaksi digital. Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo, melaporkan bahwa transaksi BI-FAST bank tersebut tumbuh 69% dengan volume transaksi mencapai Rp35 triliun. Sementara itu, transaksi QRIS meningkat 23%, mencerminkan peningkatan adopsi teknologi pembayaran digital.
Allo Bank berencana untuk memperluas ruang inovasi dan peningkatan bisnis di tahun 2025. Bank ini menargetkan kenaikan transaksi digital antara 35-40%, seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan mencapai USD 150 miliar. Strategi utama Allo Bank melibatkan tiga pilar penting: peningkatan infrastruktur digital, pengembangan produk inovatif, dan kolaborasi dengan mitra strategis. Dengan fokus pada ketiga aspek ini, Allo Bank bertujuan untuk memperkuat posisi mereka dalam pasar keuangan digital yang semakin kompetitif dan dinamis.