PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Meluncurkan Produk Emas BSI Gold
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) telah dengan penuh semangat mengumumkan peluncuran produk emas bernama BSI Gold. Dalam acara ini, anak usaha BUMN tersebut dengan penuh semangat menggandeng emiten produsen dan toko perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA). Temukan Keuntungan Berinvestasi di Emas BSI
Produk Emas BSI: Berbagai Ukuran Tersedia
Produk emas BSI yang telah diluncurkan terdiri dari berbagai ukuran, seperti 5 gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, dan 100 gram. Ini memberikan opsi bagi pelanggan untuk memilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Dengan berbagai ukuran tersebut, pelanggan dapat dengan mudah menginvestasikan dana mereka di dalam emas.
Produk emas ini memiliki daya tarik yang kuat karena memungkinkan pelanggan untuk memiliki aset berharga yang tidak hanya memberikan keuntungan dalam bentuk nilai uang, tetapi juga memiliki nilai intrinsik yang tinggi. Emas telah selalu menjadi aset yang diandalkan selama bertahun-tahun, dan produk BSI Gold hanya memperkuat posisinya di pasar.
Bisnis Emas sebagai Mesin Pertumbuhan
Menurut Direktur Utama BSI Hery Gunardi, bank syariah dalam perizinan usahanya diperbolehkan untuk melakukan bisnis emas. BSI sendiri sudah memiliki layanan gadai dan mencicil atau menabung emas. Melihat tren belakangan ini bahwa masyarakat Indonesia gemar menabung emas ketimbang di deposito, BSI berupaya menjadikan bisnis emas sebagai mesin pertumbuhan.
"Karena deposito mungkin tingkat return-nya tidak sebesar dari kenaikan harga emas. Nah BSI sebagai bank syariah, kita senang karena bisnis ini bisa menjadi engine pertumbuhan kita juga di samping segmen bisnis yang lain," kata Hery saat Konferensi Pers Peluncuran BSI Gold di Fairmont Hotel, Kamis (28/11/2024). Emas memiliki potensi untuk memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito, sehingga menjadi pilihan yang menarik bagi masyarakat.
Keunggulan Bisnis Emas di BSI
Pada awalnya, lebih banyak yang menggunakan layanan gadai di BSI. Namun sekarang komposisi bisnis emas di BSI imbang 50% gadai dan 50% cicil. Ini menunjukkan bahwa bisnis emas di BSI semakin berkembang dan menjadi bagian penting dari bisnis bank tersebut.
Hery memaparkan awalnya running rate dari bisnis emas BSI hanya Rp200 miliar, kemudian naik menjadi Rp300 miliar, dan Rp500 miliar. Pada bulan Oktober telah mencapai Rp1 triliun per bulan dari gadai dan cicil emas. Ini menunjukkan keunggulan dan potensi bisnis emas di BSI.
Produk emas BSI ini memiliki prospek bisnis yang cerah. Hery mengatakan sejak BSI terbentuk, dua tahun belakangan "luar biasa bagus" pertumbuhannya. Ini membuktikan kehebatan dan daya tarik bisnis emas di BSI.