Pasar
Telkom Indonesia Menghadapi Tantangan Persaingan Harga dan Transformasi Bisnis
2024-11-12
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menghadapi berbagai tantangan dalam industri telekomunikasi, baik di tingkat regional maupun global. Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengungkapkan bahwa tekanan harga dan perang harga yang irasional menjadi salah satu fokus utama dalam rencana kerja Telkom di tahun 2025 mendatang.
Menjaga Daya Saing di Tengah Persaingan Harga yang Ketat
Persaingan Harga yang Tidak Sehat
Ririek mengakui bahwa tekanan harga akan terus berlanjut di industri telekomunikasi. Perang harga yang tidak sehat menjadi tantangan bagi Telkom saat ini. Meskipun Telkom menawarkan harga layanan data, khususnya mobile data, yang termurah di dunia, hal ini memberatkan operasional perusahaan dan tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang.Persaingan dengan Platform Over The Top (OTT)
Selain itu, Telkom juga menghadapi persaingan dengan platform Over The Top (OTT) atau layanan streaming, serta perusahaan digital lainnya seperti Facebook, Google, dan sejenisnya yang mulai memasuki bisnis telekomunikasi. Hal ini menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi Telkom.Margin yang Stagnan dan Pertumbuhan Pendapatan yang Melambat
Tantangan lain yang dihadapi Telkom adalah margin yang cenderung stagnan serta pertumbuhan pendapatan di industri telekomunikasi yang semakin melambat. Bahkan, di beberapa negara, pertumbuhan pendapatan telekomunikasi sudah menunjukkan tren negatif dan cenderung sejalan dengan pertumbuhan ekonomi (GDP).Peningkatan Kebutuhan Investasi
Seiring dengan pertumbuhan traffic yang terus meningkat, Telkom juga harus mempertimbangkan belanja modal yang lebih besar untuk terus berinvestasi. Hal ini akan berdampak pada peningkatan depresiasi dan beban operasional perusahaan.Mencari Peluang Baru dan Efisiensi Operasional
Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, Telkom perlu mencari peluang baru dan melakukan efisiensi operasional. Beberapa langkah yang direncanakan Telkom antara lain:- Melakukan efisiensi jaringan untuk menekan biaya modal (capex) namun tetap menjaga kualitas layanan.- Mencari area pertumbuhan baru, seperti ekspansi di bidang fiber optic, 5G, FMC (Fixed Mobile Convergence), Infraco, B2B IC service, data center, dan transformasi operasional yang lebih efisien.- Fokus pada bisnis-bisnis yang memiliki pertumbuhan tinggi dan memberikan valuasi yang lebih baik.Dengan berbagai langkah strategis ini, Telkom berharap dapat menjaga daya saing dan memanfaatkan peluang-peluang baru di tengah tantangan yang semakin kompleks di industri telekomunikasi.