Pada hari Rabu, 22 Januari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat peningkatan signifikan hingga 1% pada sesi perdagangan pertama. Lonjakan ini terjadi di tengah antisipasi kebijakan baru dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta revisi aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) di Indonesia. Emiten sektor teknologi dan finansial menjadi penggerak utama kenaikan tersebut, dengan transaksi mencapai Rp 1,9 triliun. Investor menantikan dampak dari "Trump Effect" dan harapan bahwa revisi DHE dapat memperkuat nilai tukar rupiah.
Pada pagi yang cerah di Jakarta, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan kenaikan hingga 1% pada perdagangan sesi pertama, Rabu (22/1/2025). Pukul 09:17 WIB, IHSG bergerak naik ke posisi 7.253,67, masih berada di level psikologis penting 7.200. Sektor teknologi dan finansial menjadi pendorong utama lonjakan ini. Emiten seperti Telkom Indonesia, Bank Mandiri, Amman Mineral Internasional, DCI Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia memberikan kontribusi tertinggi dalam pergerakan indeks tersebut.
Transaksi pada sesi pertama mencapai sekitar Rp 1,9 triliun, dengan volume saham mencapai 2 miliar lembar dan frekuensi transaksi sebanyak 181.538 kali. Pasar saham Indonesia bergerak positif di tengah ketidakpastian global, dengan investor menanti kebijakan ekonomi baru dari Presiden AS Donald Trump dan dampak dari revisi aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) di dalam negeri.
Inaugurasi kedua Donald Trump sebagai Presiden AS membawa "Trump Effect," yaitu dampak kompleks dari kebijakan kontroversial dan pro-bisnisnya. Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Silva Halim, menyatakan bahwa periode kedua Trump membawa "ketidakpastian yang sudah dikenal." Meski ada ancaman inflasi akibat tarif perdagangan tinggi, langkah ini juga membuka peluang ekspor Indonesia, terutama untuk sektor berbasis komoditas.
Di sisi lain, revisi aturan DHE oleh pemerintah Indonesia diharapkan dapat memperkuat nilai tukar rupiah. Eksportir kini diwajibkan menempatkan seluruh DHE di dalam negeri mulai 1 Maret 2025. Langkah ini bertujuan meningkatkan pasokan dolar dan menjaga stabilitas rupiah. Musim laporan keuangan kuartal IV-2024 dan tahunan 2024 juga diharapkan menjadi sentimen positif bagi pasar.
Dari perspektif jurnalis, peningkatan IHSG ini menggambarkan optimisme pasar di tengah ketidakpastian global. Revisi DHE dan kebijakan ekonomi Trump memiliki potensi besar untuk membentuk arah ekonomi Indonesia di masa mendatang. Investor harus tetap waspada terhadap volatilitas pasar, namun tetap optimis dengan peluang yang ditawarkan.