Bank Indonesia (BI) memiliki perhatian terhadap peningkatan ketidakpastian di pasar keuangan global. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers. Ketidakpastian tersebut disertai risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Penyebabnya adalah rencana kebijakan perdagangan AS melalui kenaikan tarif impor dan cakupan negara yang lebih luas, yang mengakibatkan risiko fragmentasi perdagangan dunia. Selain itu, perkembangan eskalasi ketegangan geopolitik di beberapa wilayah dunia juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2025 yang diperkirakan akan melambat menjadi 3,1%. Sebelumnya, ekonomi global diperkirakan tumbuh 3,2%. Inflasi dunia juga akan meningkat karena gangguan rantai pasok supply dunia. Perry menambahkan hal-hal tersebut. (mij/mij)

Perubahan Pasar Keuangan Global: Implikasi bagi BI dan Ekonomi

Peningkatan Ketidakpastian Pasar Keuangan

Bank Indonesia melihat bahwa ketidakpastian pasar keuangan global semakin meningkat. Hal ini harus diwaspadai oleh berbagai pihak karena memiliki implikasi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan dalam investasi dan perdagangan.Para investor dan pengusaha perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan karena risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia semakin tinggi. BI harus berupaya untuk mengelola risiko tersebut dan memberikan pengaturan yang tepat bagi pasar keuangan.

Penyebab Ketidakpastian

Penyebab utama ketidakpastian pasar keuangan global adalah rencana kebijakan perdagangan AS. Kenaikan tarif impor dan cakupan negara yang lebih luas akan mengakibatkan fragmentasi perdagangan dunia. Ini dapat mengganggu aliran barang dan jasa antar negara dan mengakibatkan ketidakstabilan harga.Perkembangan eskalasi ketegangan geopolitik di beberapa wilayah dunia juga mempengaruhi kondisi pasar keuangan. Konflik dan ketegangan dapat mengurangi kepercayaan investor dan mengakibatkan penurunan nilai pasar.

Implikasi bagi Ekonomi

Peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi dunia. Ekonomi 2025 diperkirakan akan melambat menjadi 3,1% dibandingkan dengan sebelumnya yang diperkirakan tumbuh 3,2%. Inflasi dunia juga akan meningkat karena gangguan rantai pasok supply dunia.Ini akan mempengaruhi berbagai sektor ekonomi, seperti industri, pertanian, dan perbankan. Para pengusaha harus beradaptasi dengan kondisi tersebut dan mencari cara untuk mengoptimalkan operasi mereka. BI harus berupaya untuk memberikan stablitas ekonomi melalui pengaturan kebijakan moneter.