Pasar
Menkeu Ingatkan Perbankan untuk Waspada terhadap Ketidakpastian Ekonomi Global
2025-01-31

Dalam pidato yang disampaikannya pada acara BRI Microfinance Outlook 2025, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Beliau mengingatkan perbankan dan lembaga keuangan lainnya di Indonesia untuk memperhatikan dampak potensial dari fluktuasi nilai tukar dan suku bunga. Selain itu, beliau juga menyoroti pentingnya literasi keuangan dalam era digital untuk mencegah praktik-praktik finansial yang merugikan.

Pidato Menkeu: Pentingnya Kesiapsiagaan dan Literasi Keuangan

Pada hari Kamis (30/1/2025), di International Convention Exhibition (ICE) BSD City, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pesan penting kepada para pemangku kepentingan sektor keuangan. Dalam suasana ekonomi global yang semakin dinamis, beliau menegaskan perlunya perbankan Indonesia tetap waspada terhadap berbagai risiko yang dapat merambat ke dalam negeri. Sri Mulyani menekankan bahwa situasi ini bukan hanya tentang pelemahan mata uang atau kenaikan suku bunga, melainkan juga mencakup dampak lebih luas terhadap stabilitas sistem keuangan.

Beliau juga menyoroti pentingnya literasi keuangan, terutama dalam era digital. Teknologi informasi telah membuka akses keuangan yang lebih mudah dan murah bagi masyarakat luas. Namun, hal ini juga berpotensi membawa dampak negatif jika tidak didampingi oleh pemahaman yang baik. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Keuangan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) telah merancang program edukasi yang mendalam.

Berdasarkan pengamatannya, Sri Mulyani mencatat bahwa dua tahun terakhir dunia telah mengalami fase "higher for longer" atau era suku bunga tinggi, yang dipicu oleh inflasi yang melonjak. Hal ini telah menimbulkan tekanan signifikan pada pasar keuangan global, termasuk nilai tukar mata uang terhadap dolar AS. Di sisi lain, isu geopolitik yang semakin rumit juga menambah daftar risiko yang harus diwaspadai.

Sri Mulyani menambahkan bahwa reformasi sektor keuangan akan terus dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Konsumen Jasa Keuangan (P2SK). Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa sektor keuangan tidak hanya berfungsi sebagai penyalur dana, tetapi juga sebagai agen transformasi ekonomi yang efektif.

Sebagai seorang jurnalis, saya melihat bahwa pesan dari Menteri Keuangan ini sangat relevan dan penting. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, perlu ada sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat untuk membangun ketahanan ekonomi nasional. Program literasi keuangan yang digagas merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan masyarakat agar lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

More Stories
see more