PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC), perusahaan produsen tepung roti, resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Kamis, 9 Januari 2025. Dalam debutnya, saham BRRC mencatatkan peningkatan harga sebesar 22,86% dari harga awal. Melalui Penawaran Umum Saham Perdana (IPO), BRRC melepaskan sekitar 30% saham yang tersebar, menghasilkan dana sebesar Rp61,215 miliar. Direktur Utama Ari Sudarsono menekankan potensi pasar tepung roti yang besar, ditunjang oleh program pemerintah untuk makan bergizi gratis. Program ini diperkirakan akan meningkatkan penjualan breadcrumbs hingga lima kali lipat. Selain itu, BRRC juga merencanakan ekspansi pabrik ke beberapa kota besar di Indonesia.
BRRC memasuki pasar dengan optimisme tinggi berdasarkan perkiraan pertumbuhan industri tepung roti. Menurut Ari Sudarsono, pasar tepung roti mencapai nilai Rp1 triliun pada tahun 2024 dan diproyeksikan akan tumbuh lebih besar. Saat ini, BRRC memenuhi sekitar 9,6% dari permintaan nasional, namun masih ada banyak peluang yang belum tergarap. Program pemerintah untuk makan bergizi gratis menjadi faktor penting dalam memperluas pangsa pasar BRRC. Produk seperti nugget, chicken katsu, kroket, risol, dan lainnya merupakan bahan utama yang menggunakan tepung roti sebagai lapisan atas, sehingga meningkatkan permintaan secara signifikan.
Dengan adanya program pemerintah tersebut, BRRC yakin bahwa penjualan tepung roti dapat meningkat hingga lima kali lipat. Ini karena produk-produk yang membutuhkan tepung roti sebagai bahan baku menjadi menu utama dalam program makan bergizi gratis. BRRC berkomitmen untuk mendukung program ini dengan kapasitas produksi yang dimiliki. Selain itu, BRRC juga berencana untuk memperluas produksi ke beberapa kota besar di Indonesia, guna memastikan distribusi yang luas dan efisien.
Bersamaan dengan pencatatan saham perdana, BRRC juga merilis waran seri I bagi pemegang saham baru. Setiap dua saham baru memberikan satu waran seri I, yang memberikan hak kepada pemegang untuk menebus satu saham perseroan dengan harga Rp210. Total dana yang dapat diperoleh dari pelaksanaan waran seri I diperkirakan mencapai maksimal Rp30,60 miliar. Dana yang dikumpulkan dari IPO dan waran akan digunakan untuk modal kerja, termasuk peningkatan persediaan bahan baku dan biaya operasional.
BRRC berencana menggunakan seluruh hasil dana IPO untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk. Salah satu langkah strategis adalah ekspansi pabrik ke beberapa kota besar di Indonesia. Ekspansi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jaringan distribusi. Selain itu, BRRC juga akan fokus pada peningkatan persediaan bahan baku dan efisiensi operasional. Dengan demikian, BRRC siap menghadapi tantangan dan peluang pasar yang semakin dinamis. Program pemerintah untuk makan bergizi gratis juga menjadi peluang emas bagi BRRC untuk meningkatkan penjualan dan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat.